Ganang
Ganang adalah temen sekelas gue saat kelas 1 SMA. Gue sih nggak terlalu deket sama dia yaa, tapi emang orangnya manis banget sih. Tipe Mas-mas Jawa yang manis gitu deh. Hahaha. . . Dan emang rejeki gue saat itu. Guru Sosiologi gue ngasih tugas kelompok bikin drama tentang kehidupan sosial gitu. Karena absen kita deketan jadinya sekelompok deh. Kerja kelompok pun dimulai. Tugas ini diberikan waktu 4 minggu untuk diselesaikan dan nantinya di peragakan di depan kelas. Kesempatan ini tentu aja nggak gue sia-siakan. Sebisa dan sesering mungkin gue curi-curi pandang ke Ganang. Manisnyaaa manisnya, jadi pengen gue jilatin. Hahaha. . .Akhirnya alur cerita dan dialog drama kelompok gue selesai di minggu ketiga. Ceritanya tentang seorang anak remaja yang kekurangan kasih sayang orang tua dan keluarganya. Papanya gila kerja, sibuk terus dengan urusan kantor. Mamanya seorang sosialita yang disibukkan dengan pergaulan sesama sosialita lainnya, dan selingkuhannya juga pastinya. Kakaknya juga sibuk dengan kuliah dan pacarnya. Si anak remaja yang merasa kurang kasih sayang ini, akhirnya terlibat narkoba. Suatu hari, Papanya memergoki si Mama sedang bersama selingkuhannya. Lalu mereka cekcok dan si selingkuhan hampir dihajar sama si Papa. Saat pertengkaran seru itu sedang terjadi, si Kakak menelepon tiba-tiba karena menemukan adiknya alias si anak remaja tengah sekarat karena hampir overdosis. Akhirnya mereka sekeluarga dan si pacar kakaknya membawa si anak remaja ke rumah sakit. Untungnya dia masih bisa diselamatkan dan akhirnya semua saling meminta maaf karena kurangnya perhatian ke sesama anggota keluarga sambil berpelukan. Selesai :D
Dan coba tebak siapa pemeran Mama dan Papanya? Gue dan Ganaaaang. Kyaaaaa~ Emang itu lagi rejeki gue banget, ya Tuhan terimakasiiih. Sejak saat itu tanda tangan gue yang masih labil, gue masukkan inisial G di tanda tangan gue yang permanen jadi tanda tangan gue hingga sekarang. Dan Ganang pun punya nama julukan dari gue yaitu Mansu, Mantan Suami. Ihiiiiyyy. . . .
Arya
Hmm. . . dulu itu aplikasi chatting lagi booming banget. Salah satunya mig33. Yaaa, gue pengguna mig33 dengan username dyah_nurino (ini gabungan nama gue dan gebetan gue di segmen selanjutnya). Dan nggak lama setelah gue join, ternyata ada kopdar mig33 akbar di MargoCity. Itu rame banget, seluruh Indonesia yang hadir. Nah di situlah pertama kalinya gue ketemu sama Arya yang saat itu sebagai merchant tiket masuk. Ga ada kesan apapun waktu itu. Cuma mas-mas ganteng penjual tiket. Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya ketemu lagi di chatroom dan gue baru tau kalo dia adalah si mas merchant. Dia dengan username arya85 langsung gue simpulkan bahwa dia kelahiran tahun 1985, dan ternyata memang bener. Saat itu gue 17 tahun dan dia 24 tahun. Arya pun langsung menyapa dan mengenali gue dari profil picture gue. Setelah chatting beberapa minggu, ternyata Arya orangnya asik juga. Kita punya nama panggilan khusus, gue manggil dia Aki sedangkan dia manggit gue Cicit. Dan kita pun dipertemukan kembali di kopdar-kopdar berikutnya.Oh iya, Arya ini termasuk yang paling ganteng dan banyak jadi inceran cewek-cewek. Orangnya tinggi dan bentuk badannya proporsional. Agak mirip Ariel, tapi dia mukanya lebih Sunda dan agak sedikit bule. Suka main futsal juga dan banyak cewek-cewek yang neriakin nama dia. Ganteng, ganteng lah pokoknya.
Hubungan kita pun makin deket. Hampir tiap malem kita telpon-telponan sebelum tidur. Yaah gue sih nganggapnya dia kakak gue. Tapi lama-lama baper juga.
Suatu ketika saat akan ada kopdar di daerah Cipayung, Arya yang rumahnya di Cileungsi mengajak gue berangkat bareng karena gue nggak tau lokasi kopdarnya dimana. Awalnya dia mau jemput gue, tapi gue tolak karena rumah gue kejauhan. Akhirnya kita sama-sama bawa motor dan ketemuan di Cibubur. Oh iya, itu pertama kalinya gue kopdar dengan temen-temennya Arya. Dia mengenalkan gue ke semua temennya. Eh tambah baper dong gue.
Dan pada suatu hari, Arya mengajak gue main ke rumah temennya yang juga anak mig33. Bang Genjol namanya. Rumahnya masih di sekitaran Cipayung. Arya bilang mau memancing di kolam Bang Genjol dan bakar-bakar ikan. Karena gue lagi nggak ada acara hari itu, akhirnya gue iya kan. Padahal emang guenya yang mau juga sih. Hahaha. . .
Ternyata pas hari H nya, Arya lagi nggak ada motor. Akhirnya gue menawarkan diri menjemput Arya di flyover Cileungsi (bener apa nggak ya namanya?). Yaah walaupun jauh, apa sih yang nggak buat Bang Arya? Hahaha. . .
Akhirnya kita sampai di rumah Bang Genjol sambil berboncengan. Di sana kita nggak sendirian, udah ada Bang Gepeng, Bang Botak, dan sebut saja Bang Budi (lupa namanya). Yup, gue cewek sendirian. Tanpa menunggu lama, kita berenam langsung menuju empangnya Bang Genjol sambil membawa pancingan dan serokan ikan. Arya jalan di depan gue. Menuntun tangan gue supaya gue nggak jatuh saat melintasi jalan setapak dan galengan sawah. Di empang kita bercanda-canda cekikikan, apalagi ada bang Gepeng yang konyol dan selalu jadi bahan bullyan Bang Botak. Seru banget lah pokoknya.
Tiba-tiba pancingan Bang Gepeng bergerak. Dengan hebohnya Bang Gepeng menarik pancingannya dan akhirnya ikan pun lepas lalu kailnya mental kena bibirnya Bang Gepeng yang emang sedikit maju. Hahaha. . . Bang Gepeng kesakitan sambil memegangi bibirnya, tapi kita semua malah tertawa gegulingan. Hahaha. . .
Hampir 3 jam mancing tapi nggak ada satupun ikan yang nyangkut. Mungkin karena kita berisik kali ya. Akhirnya Bang Genjol mutusin buat beli ikan mas aja di pasar. Hahaha. . . Berangkatlah Bang Botak dan Bang Budi sebagai utusan, sisanya menunggu di rumah Bang Genjol sambil ngopi dan ngobrol. Rumah Bang Genjol enak deh suasananya, banyak angin sepoi-sepoi karena emang di dekat sawah.
Setelah ikan mas datang, mulailah para lelaki menyiapkan segala perlengkapan untuk membakar ikan dengan dibantu oleh istri Bang Genjol. Gue? Gue mah mandorin aja. Hahaha. . . Saat yang lain sedang sibuk membersihkan ikan, tiba-tiba ada sms masuk ke hp gue. Langsung aja gue cek, ternyata dari Arya! Arya lagi di depan gue ngapain sms-sms gue? Langsung aja gue buka smsnya.
"Cit, makasih ya hari ini. Aki seneng banget bisa seharian sama Cit"
Deg! Langsung jantung gue berdebar-debar, coy! Seketika gue lirik Arya di hadapan gue, dia melempar senyumnya yang termanis yang pernah gue liat. Akiiii. . . Gue meleleh, Kiiii. . .
Ikan yang ditunggu-tunggu akhirnya matang juga. Kita makan ala liwetan rame-rame. Nikmat banget walaupun bukan ikan hasil tangkapan sendiri. Hahaha. . . Setelah kenyang, kita pun ngobrol ngalor ngidul sambil sesekali ngecengin Bang Gepeng. Kasian Bang Gepeng, tapi mukanya kocak sih minta dicengin. Hahaha. . .
Sekitar jam 5 sore gue pamit karena nggak boleh pulang malem-malem. Arya pun mengantarkan gue sampai depan jalan raya dengan memboncengi gue.
"Nggak usah nganterin, Ki. Ntar Aki gimana ke Bang Genjolnya lagi?", sepik gue. Padahal mah ngarep dianter. Hahaha. . .
"Gapapa, Cit. Udah sore iseng cewek naik motor sendirian. Ntar Aki jalan kaki aja, udah biasa".
Wangi parfum Arya masih tercium samar-samar di badannya. Gue pandangi punggung Arya. Ah Aki, kalo gue nggak kuat iman, mungkin udah gue peluk sepanjang perjalanan. Kita pun berbasa-basi sebelum akhirnya gue pulang. Gue melihat dari spion sosok Arya yang masih berdiri dengan tampannya, mengamati gue sampai akhirnya sosok itu nggak terlihat lagi karena gue belok.
Kisah kita pun hanya sebatas itu aja, antara Aki dan Cicitnya. Yaah namanya juga cinta monyet. Hahaha. . . Lama-lama kita pun larut akan kesibukan masing-masing dan akhirnya lost contact. Sekarang ini Arya telah menikah dan menjadi seorang Ayah. Yaaaaa. . . Hot daddy tentunya. Hahaha. . .
Wahduuh, kalo diliat lagi ternyata episode kali ini panjang juga yaa. Kalo kata orang sih, save the best for the last. Jadi segmen yang paling cetar akan terbit di part 2 yaa. Sooo stay tune :* Mmmmwwwaaaaaahhhh
1 komentar:
Talk about restaurants sault ste marie mi
Posting Komentar