Siang itu aku dan sahabatku, Wika, sedang berjalan-jalan di salah satu Mall terbesar di pusat kota Depok. Ini adalah kegiatan yang sangat jarang kami lakukan semenjak Wika melanjutkan studinya di salah satu PTN di kota Malang. Kami mengelilingi pusat perbelanjaan tersebut sambil melihat-lihat produk yang diskon. Saking asiknya, kami lupa belum mengisi perut sejak pagi hari. Akhirnya kami memutuskan makan siang terlebih dahulu. Saat sedang berjalan mencari tempat makan di lantai 3, kami melewati toko aksesoris "Naughty". Ah, Naughty. . . Tiba-tiba aku teringat kembali.
Aku tidak teringat pada toko aksesoris itu. Aku juga tidak punya kenangan khusus pada toko yang menjual pernak-pernik cewek tersebut. Tidak, tidak. Ini tidak ada hubungannya sama sekali. Aku memang teringat pada Naughty, Naughty yang paling aku sayang.
Naughty adalah nama kucingku. Ya memang sih, awalnya ku beri nama itu karena dia nakal suka naik ke meja makan. Tapi itu dulu sebelum aku berhasil menjinakkannya. Lama-lama aku malah memanggilnya Noti, ya sudah ku jadikan nama panjangnya saja, Naughty Noti.
Noti bukanlah kucing ras dengan harga selangit, Noti hanya kucing kampung betina biasa. Bulunya berwarna putih dengan "corak" kuning dan hitam. Entah usianya berapa ketika ia pertama kali datang ke rumahku, yang jelas dia adalah kucing betina dewasa.
Noti adalah kucing yang pintar dan cepat belajar sesuatu yang aku ajarkan. Dulu kalau sehabis hujan, tapak kaki Noti yang masuk ke rumah bikin kotor lantai. Mamaku jadi sering ngomel-ngomel. Akhirnya ku ajari Noti untuk selalu membersihkan kakinya sebelum masuk rumah. Aku gosok-gosokan kakinya Noti ke keset. Lama-lama Noti jadi terbiasa melakukannya sendiri sebelum masuk rumah, walaupun kadang-kadang dibarengi dengan mengasah kuku -_-
Noti juga manja banget. Dia tidak pernah bisa melihat paha atau perut nganggur. Kalau aku sedang tiduran, pasti Noti naik ke perutku dan langsung tidur. Begitu juga kalau paha nganggur. Noti rajin banget subuh-subuh tiap hari bangunin aku ^_^ Setiap jam
setengah 5 pagi, Noti menyelinap masuk ke kamarku lewat jendela sambil mengeong. Dan langsung tiduran di atas perutku -_- Tapi dengan begitu aku jadi terbangun, itulah rahasia kenapa aku bisa rajin bangun pagi :D
Untuk urusan makan, Noti tidak pernah rewel. Nasi, kue, biskuit, sayur, kerupuk, daging, tulang, semuanya Noti doyan. Atau mungkin lebih tepatnya rakus.
Oh iya, waktu itu Noti sedang hamil tua dan akan segera melahirkan. Adikku mengirimkan SMS padaku agar aku cepat pulang karena Noti tidak mau melahirkan. Dari siang sampai sore, Noti hanya mengeong terus-terusan. Padahal Noti sudah stand by di dalam kardus tempat dia akan melahirkan. Karena khawatir, akhirnya aku memacu cepat motor bebekku dari kampus ke rumah. Benar saja, setelah melihatku, Noti mulai melahirkan. Aku pun menungguinya sambil melihat proses Noti melahirkan. Jika biasanya kucing tidak ingin dilihat, beda dengan Noti. Dia hanya mau melahirkan jika ada aku di sampingnya. Dan tentu saja, ini pertama kalinya aku melihat secara langsung proses makhluk hidup yang sedang melahirkan. Satu, dua anak telah lahir. Ketika lahir, tubuhnya terbungkus lapisan berwarna kuning. Noti dengan sigap langsung menjilati anak-anaknya. Setelah 2 jam menungguinya, aku putuskan untuk mandi terlebih dahulu. Tapi Noti malah mengeong-ngeong. Setelah mandi, aku kembali menunggui Noti. Akhirnya ia mulai melahirkan lagi anak terakhirnya. 3 anak kucing. Aku benar-benar sungguh terharu, apakah Noti sebegitu menghargaiku hingga ia sendiri tidak mau melahirkan tanpa aku di sisinya? :')
Aku sayang sekali sama Noti. Noti selalu ada untukku saat aku senang maupun sedih. Noti selalu jadi tempat curhatku, yaa walaupun Noti tidak mungkin mengerti apa yang aku katakan. Tidak hanya aku yang sayang Noti. Adik-adikku pun menyayanginya, bahkan Papa dan Mamaku yang tidak suka dengan kucing pun juga menyayangi Noti. Aku sering melihat Papa dan Mamaku mengajak Noti mengobrol, mereka juga sering menonton TV bersama Noti.
Memasuki 2012 Noti mulai sakit-sakitan. Awalnya rahang bawah Noti seperti habis tertusuk sesuatu hingga bengkak dan bernanah. Noti jadi susah makan :( Aku berusaha mengobatinya dengan alkohol dan Betadine. Noti jadi lemas karena kurang makan dan hanya tidur-tiduran saja di kamarku. Aku selalu menyuapinya susu agar ia tetap memiliki tenaga. Syukurlah setelah 2 bulan, Noti akhirnya sembuh kembali ^_^
Noti sakit |
Tapi sehatnya Noti tidak berlangsung lama. Di pertengahan tahun Noti mulai terlihat sakit. Badannya semakin kurus, dia juga tidak selincah dulu. Wajahnya terlihat tua dan lelah. Saat itu aku hanya berpikir, "Ah, mungkin karena Noti sudah tua jadi dia lemah dan harus banyak istirahat".
Noti mulai kurus |
2 Desember 2012 adalah hari terakhir Noti membangunkan aku di pagi hari. Tidak seperti biasanya, setelah membangunkan aku, Noti tidak tidur di kamarku. Dia langsung pergi. Aku tidak melihatnya lagi sejak itu, sampai ketika sekitar pukul 3 sore, Papa memanggilku. Papa memberitahuku bahwa Noti sudah meninggal. Tentu saja aku tidak percaya. Aku lari ke tempat dimana Noti "tidur". Ternyata benar. Noti sudah kaku, tubuhnya dingin. Seketika aku merasakan kakiku lemas seperti jelly. Aku menangis meraung-raung. Dadaku sesak. Tak ku sangka Noti setega itu meninggalkan aku. Aku yang amat sangat menyayanginya.
Sudah setahun lebih kepergian Noti. Selama itu pula belum ada kucing yang dapat menggantikan Noti. Di bulan kasih sayang ini aku cuma mau mengungkapkan perasaanku pada Noti. Aku kangen Noti. Noti yang selalu setia mendengarkan curhatku, yang menjaga rahasiaku, yang suka menggigit rambutku, yang dengan sengaja mengacak-acak tumpukan bajuku, yang dengan manja mengelus-elus kakiku, yang setiap hari membangunkan aku, yang hobi tidur di atas perutku, yang. . . Ah, terlalu banyak kenangan yang Noti tinggalkan untukku. Terima kasih telah menjadi kucing terhebat selama 3 tahun bersamaku, Naughty Noti.
I love you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar