Ada yang beda malam ini. Entah kenapa tiba-tiba aku rindu sekali pada Wika Pratiwi Widyawardana , sahabatku yang sekarang sedang mengenyam bangku pendidikan dokter di Universitas Brawijaya Malang. Saking kangennya sampai-sampai aku menangis :’) Tidak pernah aku kangen sampai berlebihan seperti ini. Karma sepertinya, karena menertawakan Wika yang rindu padaku sampai menangis waktu itu. Ternyata memang membuat benar-benar rindu dan terharu mengingat masa-masa SMA yang indah itu :’)
4 tahun yang lalu aku memulai masa putih abu-abuku di SMA 106 Jakarta. Memang bukan sekolah yang besar namun sangat asri. Dikelilingi pohon-pohon yang rindang, sebuah Green House, kebun lidah buaya yang nantinya akan dimanfaatkan oleh anggota KIR untuk dijadikan berbagai jenis penganan,serta sebuah kolam ikan dengan air terjun kecil di taman sekolah. Dari sinilah awal persahabatan kami dimulai.
Sebenarnya sejak kelas 10 aku dan Wika sudah saling kenal. Namun hanya sekedar kenal saja sebagai teman sekelas. Awal kedekatan kami saat Wika datang bulan tembus ke rok abu-abunya. Karena aku merasa kasihan, lalu kupinjamkan jaketku untuk menutupi roknya. Akhirnya aku pulang sekolah berpanas-panasan naik motor tanpa jaket. Besoknya di sekolah ternyata Wika lupa bawa jaketku, terulang kejadian lupa itu sampai beberapa kali. Karena Wika merasa tidak enak dan takut besoknya lupa bawa lagi, akhirnya aku diajak ke rumahnya. Sebenarnya bagiku tidak masalah, toh stok jaket butut milikku berlimpah-ruah di rumah.
Di kelas 11, ternyata aku sekelas lagi dengan Wika. Tapi kali ini aku duduk sebangku dengan dia. Akrab, akrab, akrab dan akhirnya mulai terbuka sifat unik masing-masing. Dan ajaibnya kami malah semakin "nyambung". Kemana-mana selalu berdua, sampai orang mengira kami berpacaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar